Pekerjaan IT atau information technology adalah salah satu pekerjaan paling menjanjikan di masa depan. Temukan 10 pekerjaan bidang IT yang ada di BRI di sini.
Ajutorius Pinem
02 Maret 2022 • 9 mins reading
Pekerjaan IT atau information technology (IT) menjadi semakin penting dan banyak dicari. Alasannya adalah karena saat ini, IT berperan sebagai enabler atau aktivator bagi proses bisnis perusahaan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor perbankan, BRI pun turut bergantung pada layanan berbasis IT. Mulai dari optimasi sistem di tingkat unit kerja, hingga layanan produk bagi nasabah seperti BRI Mobile (BRIMo). Untuk itulah, BRI akan terus melakukan rekrutmen pekerja di bidang IT demi mengoptimalkan seluruh layanannya.
Dengan dibekali penawaran gaji yang kompetitif beserta fasilitas seperti cuti tahunan, tunjangan Hari Raya, insentif, dan berbagai bonus lain, berikut ini adalah 10 pekerjaan IT di BRI yang menjanjikan untuk masa depan Anda.
Software Quality Assurance bertugas melakukan pengujian terhadap aplikasi sebelum dirilis ke pengguna dan memastikan seluruh proses pengembangan aplikasi berjalan lancar. Tujuannya adalah agar aplikasi benar-benar dikembangkan sesuai kaidah yang telah diatur oleh perusahaan.
Dalam proses pengembangan aplikasi, BRI menggunakan framework Software Development Life Cycle (SDLC). Di sinilah Software Quality Assurance berperan, yakni memastikan seluruh proses SDLC dijalankan dengan baik, mulai dari memahami dokumentasi pengembangan hingga mengetahui hasil testing aplikasi.
Untuk memaksimalkan potensi Software Quality Assurance sebagai pekerjaan IT unggulan, BRI turut memberikan fasilitas berupa training dan sertifikasi di bidang quality assurance secara berkala. Hal ini demi mematenkan status Software Quality Assurance sebagai penjaga kualitas produk digital BRI.
Seorang Software Quality Assurance BRI harus memiliki beberapa kemampuan berikut, yaitu:
Hal yang paling menantang dari pekerjaan Software Quality Assurance adalah tenggat (deadline). Ini karena BRI memiliki banyak aplikasi, di mana satu aplikasi terdiri atas banyak fitur. Setiap tahunnya, BRI pun selalu merilis fitur-fitur terbaru bagi aplikasinya.
Oleh karena itu, Software Quality Assurance harus berkejaran dengan waktu dalam melakukan tugasnya agar target deployment aplikasi tetap berjalan sesuai rencana. Software Quality Assurance juga wajib memastikan tidak ada bug atau error sama sekali sebelum aplikasi masuk ke tahap deployment tersebut.
Apabila Software Quality Assurance mengawasi keseluruhan proses SDLC, Tester Engineer fokus di salah satu bagian SDLC saja, yaitu pengujian fungsi aplikasi. Dengan demikian, Tester Engineer tergabung dalam tim yang sama dengan Software Quality Assurance.
Sebagai salah satu pekerjaan IT di BRI, Tester Engineer harus mempunyai kemampuan-kemampuan berikut, yakni:
Bagi Tester Engineer, tantangan terberat pekerjaannya adalah melakukan testing tanpa kesalahan. Masih berhubungan dengan banyaknya aplikasi yang dimiliki BRI, Tester Engineer harus melaksanakan semua skenario testing bagi aplikasi-aplikasi tersebut dengan tanpa cela.
Selain itu, karena banyaknya jumlah nasabah BRI, maka perlu diingat bahwa aplikasi yang diciptakan dapat menangani transaksi dalam skala besar. Oleh karenanya, melalui serangkaian testing, Tester Engineer harus memastikan bahwa aplikasi benar-benar berfungsi ketika digunakan oleh ribuan bahkan jutaan nasabah.
Monitoring Engineer bertugas memantau dan memastikan seluruh sistem sebuah aplikasi berjalan dengan normal, mulai dari infrastruktur hingga ke pelayanannya. Apabila terjadi suatu isu, Monitoring Engineer akan melakukan eskalasi isu tersebut ke tim terkait agar solusi bisa segera ditemukan.
Secara operasional aplikasi, Monitoring Engineer BRI memonitor tiga hal, yakni infrastruktur, servis, dan performa bisnis. Tim harus memastikan ketiganya nihil masalah sehingga aplikasi aman untuk digunakan.
Monitoring Engineer BRI memiliki kemampuan-kemampuan berikut:
Tantangan bagi Monitoring Engineer BRI adalah banyaknya jumlah aplikasi yang harus dimonitor. Sebagai salah satu pekerjaan IT yang fokus dalam pemantauan (monitoring), Monitoring Engineer harus memeriksa secara keseluruhan suatu aplikasi, mulai dari infrastruktur, CPU memory, hard disk, hingga service. Monitoring Engineer harus cermat dalam memanfaatkan tools agar bisa terus memantau fungsi aplikasi-aplikasi BRI.
Fungsi IT Support dalam pekerjaan IT sebenarnya cukup luas. Di BRI, IT Support merupakan support engineer yang melayani berbagai kegiatan operasional di bidang IT, mulai dari DevOps Engineer hingga Helpdesk.
Salah satu contoh fungsi IT Support di BRI adalah DevOps Engineer. Tugasnya adalah sebagai katalisator antara bagian Developer dan Operation demi memastikan seluruh kegiatan deployment berjalan lancar.
IT Support di BRI dikelompokkan berdasarkan produk atau aplikasi yang ditanganinya. Misalnya, IT Support BRIAPI menangani produk-produk BRIAPI, sementara IT Support Ceria mendukung operasional aplikasi Ceria.
Terdiri dari berbagai pekerjaan IT yang berbeda, masing-masing IT Support BRI memiliki skillset yang berbeda, bergantung pada posisi mereka. Namun, secara umum, IT Support BRI dituntut untuk memiliki kemampuan berikut:
Tantangan sehari-hari bagi tim IT Support BRI adalah tuntutan untuk selalu berinovasi dan menemukan cara-cara baru, khususnya dalam melakukan berbagai kegiatan operasional. Inovasi tersebut akan membuat pekerjaan IT Support menjadi lebih mudah dan efisien.
Sebagai contoh, deployment aplikasi yang sebelumnya manual mulai terotomasi sejak tim memanfaatkan metode CI/CD. Sehingga, proses deployment tersebut berlangsung lebih cepat dan tim bisa segera melakukan deployment untuk aplikasi berikutnya.
Dalam lingkup pekerjaan IT, Programmer bertanggung jawab melakukan pengembangan aplikasi melalui berbagai tools dan bahasa pemrograman demi menghasilkan fitur yang dibutuhkan. Berangkat dari desain sistem, Programmer akan merealisasikannya menjadi aplikasi yang dapat digunakan.
Agar bisa menjadi Programmer BRI, ada beberapa kemampuan yang dibutuhkan, yakni:
Masalah kapasitas menjadi tantangan sehari-hari yang harus dihadapi Programmer BRI. Ini karena dalam membangun aplikasi-aplikasi BRI, Programmer harus memahami bahwa aplikasi tersebut akan digunakan oleh banyak orang. Sehingga, Programmer harus menanamkan mindset bahwa aplikasi yang dikembangkan tidak hanya untuk beberapa pengguna, tetapi juga untuk jutaan nasabah BRI.
Data Governance bertanggung jawab mengatur regulasi terkait manajemen data, mulai dari pengumpulan data, pemeliharaan data, sintesis data, penggunaan data, publikasi data, penyimpanan data, hingga pembersihan data. Sederhananya, Data Governance mengelola seluruh siklus dalam Data Lifecycle Management.
Sebagai salah satu pekerjaan IT yang ada di BRI, Data Governance mempunyai kemampuan berikut:
Bagi pekerjaan IT seperti Data Governance, tantangannya adalah membuat regulasi yang komprehensif dan prudent serta dapat dijalankan sekaligus dimonitor oleh bagian lainnya, seperti Data Engineer, Data Analyst, dan Data Scientist.
Regulasi terkait pengelolaan data haruslah relevan dengan kebutuhan pengolahan data dari seluruh tim data. Sehingga, Data Governance mampu beradaptasi dengan setiap aturan tersebut agar bisa mengkonsolidasikan masing-masing kebutuhan.
Data Engineer bertugas mengumpulkan dan mengelola arsitektur data. Sebagai salah satu pekerjaan IT, Data Engineer juga memastikan seluruh platform pengolahan data dapat berjalan baik agar bisa digunakan tim Data lainnya, seperti Data Analyst dan Data Scientist.
Data Engineer BRI memiliki beberapa kemampuan berikut:
Bekerja di area organisasi data, Data Engineer seringkali harus mengolah data dengan jumlah yang sangat besar. Ini karena setiap harinya, jumlah data akan terus bertambah, baik itu di industri perbankan maupun industri lain. Akibatnya, Data Engineer pun dituntut untuk semakin teliti sekaligus cepat dalam mengelola data-data yang terus bermunculan.
Data Analyst bertugas melakukan analisis data demi menghasilkan insight yang bermanfaat bagi perusahaan. Insight tersebut akan menjadi solusi yang akan membantu stakeholder perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat bagi kebutuhan bisnis perusahaan.
Untuk memperoleh insight tersebut, Data Analyst akan mengolah dan menganalisis data. Kemudian, Data Analyst akan melihat tren dan pola yang terjadi dari kumpulan data tersebut.
Untuk menjadi Data Analyst BRI, ada beberapa skill yang dibutuhkan, seperti:
Hal yang menantang dari pekerjaan Data Analyst adalah mereka harus lebih proaktif untuk menemukan use case dari proses bisnis perusahaan.
Ini karena terkadang, perusahaan tidak menyadari bahwa ada permasalahan yang dapat diselesaikan dengan memanfaatkan analisis data. Oleh karena itu, dalam lingkup pekerjaan IT, Data Analyst yang baik adalah mereka yang mampu menemukan pain point perusahaan untuk mencari solusinya melalui pengolahan dan analisis data.
Apabila Data Analyst menganalisis data, maka Data Scientist memproses data dengan membuat pemodelan matematis sehingga korelasi antara pola dan tren data dapat terlihat. Model data tersebut haruslah relevan dengan ekspektasi perusahaan agar dapat membantu perusahaan dalam mengambil tindakan bisnis secara data-driven.
Untuk menjadi Data Scientist BRI, ada beberapa kemampuan yang dibutuhkan, yakni:
Data Scientist sebagai pekerjaan IT memiliki tantangan tersendiri, yakni bagaimana menentukan model data yang paling optimal dari banyaknya data yang dimiliki perusahaan.
Data Scientist harus bisa menilai kecukupan data sebelum mengubahnya menjadi model data. Bahkan, apabila model data sudah selesai, Data Scientist mesti memonitor data dalam model agar tetap relevan dan bisa terus digunakan.
Blockchain Specialist dan Blockchain Developer merupakan pekerjaan IT yang tengah naik daun, mengingat teknologi blockchain sedang booming dan diprediksi akan semakin dilirik di tahun-tahun mendatang.
Walaupun kedua profesi ini bertugas dalam pengembangan blockchain, tetapi Blockchain Specialist dan Blockchain memiliki fokus yang berbeda di BRI. Blockchain Specialist bertanggung jawab menyusun strategi dan adopsi blockchain pada industri keuangan terutama pada perbankan, sedangkan Blockchain Developer bertugas mendesain dan membangun aplikasi berbasis blockchain dari strategi tersebut.
Untuk bisa menjadi Blockchain Specialist (BS) dan Blockchain Developer (BD) di BRI, ada beberapa kemampuan yang dibutuhkan, yaitu:
Tergolong sebagai bidang pekerjaan baru, baik Blockchain Specialist dan Blockchain Developer memiliki tantangan yang serupa, yakni mencocokkan kebutuhan nasabah BRI dengan pemanfaatan teknologi blockchain. Keduanya harus mampu mengidentifikasi use case yang tepat agar penggunaan blockchain bisa optimal.
Setelah berbicara mengenai tanggung jawab, kemampuan, hingga tantangan para pekerja IT BRI, tak lengkap rasanya kalau belum melihat dampak luar biasa yang bisa kami berikan bagi masyarakat. Kami mengenalnya dengan istilah impactful work.
Seperti yang diketahui, masing-masing pekerjaan IT memiliki tugas yang berbeda. Maka, dampak yang mereka berikan pun berbeda. Namun, layaknya potongan puzzle, setiap potongan berperan besar untuk membentuk gambar yang sempurna; menciptakan BRI yang dikenal seutuhnya oleh Indonesia.
Dimulai dari Software Quality Assurance, Tester Engineer, IT Support, dan Monitoring Engineer yang tergabung dalam Operation Department. Secara umum, keempatnya berkolaborasi dalam menjaga kualitas setiap aplikasi BRI agar selalu optimal.
Ketika Anda menggunakan aplikasi BRI dengan lancar dan tanpa masalah, itu adalah hasil kolaborasi dari empat role tersebut. Apabila Anda puas dengan baiknya fungsi dan kinerja aplikasi, tentunya Anda akan memberikan rating yang baik pula, bukan? Inilah impact yang dihasilkan dari kolaborasi keempatnya.
Ada pula Programmer, salah satu pekerjaan IT yang hasil kerjanya mungkin tidak Anda rasakan secara langsung. Namun, tahukah Anda bagaimana cara BRI memberikan layanan maksimal hingga ke pelosok Indonesia? Inilah salah satu kontribusi Programmer BRI.
Programmer berperan besar dalam merancang banking delivery system yang mampu mendistribusikan data ke setiap unit kerja secara merata, bahkan hingga ke pelosok. Maka, dapat disimpulkan bahwa Programmer turut membantu meningkatkan kualitas pengalaman nasabah melalui pekerjaannya.
Selanjutnya adalah pekerjaan seputar data yang dikerjakan oleh Big Data Heroes: Data Governance, Data Engineer, Data Analyst, dan Data Scientist. Salah satu kerja nyata posisi-posisi ini dapat Anda lihat di BRIBrain, sistem kecerdasan buatan berbasis Big Data dan Artificial Intelligence.
BRIBrain menjadi ‘otak’ dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat serta meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan oleh seluruh aplikasi BRI. Hingga akhirnya, aplikasi yang dikembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Teknologi baru juga terus bermunculan, dan blockchain adalah salah satunya. Melalui Blockchain Specialist dan Blockchain Developer, saat ini BRI sedang mengeksplorasi teknologi blockchain untuk menciptakan solusi yang tepat bagi masyarakat. TebuChain adalah satu di antaranya.
Aplikasi berbasis blockchain ini bertujuan untuk menopang seluruh mata rantai industri gula, mulai dari petani hingga produsen tebu. Di tahap awal pengembangannya, TebuChain berhasil menunjukkan tingkat loyalitas petani kepada pabrik gulanya yang mencapai 97 persen.
Artinya, teknologi blockchain terbukti mampu menjaga ekosistem komoditas Indonesia agar tetap sehat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya Indonesia bisa melakukan swasembada komoditas berkat pengaplikasian teknologi blockchain. Inilah salah satu hasil kerja nyata dari Blockchain Specialist dan Blockchain Developer.
Dapat disimpulkan bahwa bekerja di BRI tidak melulu soal gaji dan fasilitas. Anda pun memperoleh makna penting, yakni menggali jati diri pribadi Anda serta memberikan dampak yang luar biasa (impactful work) bagi masyarakat dalam memberikan kemudahan bertransaksi serta mampu berkontribusi untuk mewujudkan inklusi keuangan dalam rangka mendukung perekonomian Indonesia.
Ajutorius Pinem
Head of Operation Department
Digital Banking Development and Operation Division