PODCAST

Katalon, Automation Testing Tool Andalan Bank BRI

Automated testing dianggap sebagai pekerjaan sulit bagi tester aplikasi. Katalon menjadi solusi kami atas masalah tersebut.

Zanna Sukses Simarmata

Zanna Sukses Simarmata

30 Juli 2021 • 4 mins reading

Katalon, Automation Testing Tool Andalan Bank BRI

Untuk menciptakan software yang bebas bug dengan hasil akhir yang optimal, mekanisme automated testing dibutuhkan dalam proses pengujian perangkat lunak. Automated testing adalah sebuah metode pengujian software yang bergantung pada script test. Kemudian, script test tersebut akan berjalan secara otomatis. Umumnya, automated testing digunakan untuk regression testing, load testing, dan repetitive testing demi memastikan bahwa setiap fitur sudah berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan. 

Kode atau script test untuk automated testing disediakan oleh tim Quality Assurance (QA) Engineer yang juga berperan sebagai tester aplikasi. Nah, penulisan kode yang tak berkesudahan inilah yang membuat automated testing dinilai sulit. 

Ini karena tester harus menguasai bahasa pemrograman tertentu agar dapat menulis script test yang tepat dan akurat. Sebuah pekerjaan yang melelahkan dan menghabiskan waktu. Maka tak jarang kata automated testing menjadi momok tersendiri bagi para tester.

Namun, kini mereka dapat bernafas lega. Alasannya satu: Katalon, automation testing tool yang sedang naik daun di kalangan QA Engineer. Dengan berbagai keunggulannya, Katalon mampu membantu berbagai pekerjaan automated testing. Bahkan, di antara beragam pilihan automation testing tools lain, Katalon dinilai sebagai salah satu yang terdepan dan menjadi andalan para QA Engineer, termasuk di divisi Digital Banking Development & Operations (DDB) Bank BRI. 

Mengenal Katalon, solusi lengkap automated testing 

Proses automated testing di aplikasi Katalon

Katalon adalah software testing yang digunakan untuk menguji kualitas dan fungsi dari aplikasi yang telah diproduksi. Diluncurkan pada September 2016, Katalon sukses menembus hingga 9% penetrasi pasar untuk UI (user interface) test automation hanya dalam jangka waktu dua tahun. 

Produk utama mereka bernama Katalon Studio yang digunakan tester untuk menguji aplikasi berbasis mobile, browser, hingga API. Uniknya, Katalon Studio tidak mengharuskan penggunanya untuk menguasai bahasa pemrograman apapun. Padahal, seperti yang telah disebutkan di awal, penguasaan bahasa pemrograman dan kemampuan coding menjadi masalah besar bagi para tester dalam melakukan automated testing.

Keunggulan Katalon tidak berhenti sampai di situ. Software ini memiliki user interface yang simpel dan informatif sehingga mudah digunakan QA Engineer pemula hingga yang sudah berpengalaman. Dengan tampilan yang ramah pengguna, QA Engineer dapat dengan mudah mencari fitur-fitur yang dibutuhkan dan bisa mempelajari setiap bagiannya dengan cepat.

Kelebihan Katalon lainnya adalah kemampuan pengujian secara cross-browser atau lintas browser. Artinya, script yang sudah disusun oleh QA Engineer dapat dijalankan di berbagai browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, Safari, atau browser lainnya dan dapat dilakukan secara bersamaan. Berkat berbagai keunggulannya ini, QA Engineer dapat menghemat banyak waktu dan energi karena testing bisa dilakukan sekaligus dalam satu waktu. 

Generation, Execution, Orchestration: Tiga kunci Katalon sebagai end-to-end automation platform

Bagan Generation, Execution, dan Orchestration dalam Katalon

Katalon tak main-main dalam mengklaim dirinya sebagai all-in-one test solution dan end-to-end automation platform. Setidaknya ada tiga elemen yang memastikan bahwa Katalon mampu mengakomodasi kebutuhan QA Engineer, yakni Generation, Execution, dan Orchestration.

Secara sederhana, Generation adalah proses pembuatan automation script. Di tahap inilah QA Engineer menggunakan Katalon Studio untuk menguji aplikasi di berbagai platform dan sistem operasi (OS). Katalon Studio tidak memiliki batas jumlah pengujian sehingga QA Engineer dapat memaksimalkan sekaligus mengoptimalkan skenario-skenario yang telah dibuat secara terus-menerus.

Selanjutnya ada Execution, yakni proses integrasi Katalon dengan CI/CD tools seperti Jenkins, Bamboo, Azure DevOps, atau CI/CD tools lainnya. Adanya fungsi integrasi ini membuat pengujian aplikasi dalam proses DevOps secara keseluruhan dapat berjalan secara otomatis, terutama ketika proses deployment dilakukan.

Sementara itu, Orchestration adalah kombinasi antara fungsi automated testing Katalon dan proses integrasi DevOps agar dapat dijalankan secara berurutan dan sistematis. Pada setiap eksekusi script yang dilakukan, report-nya akan muncul di dashboard TestOps sehingga pengecekan dapat dilakukan apabila ada skenario yang gagal. Selain itu, fitur alert juga dapat ditambahkan di skenario yang gagal sehingga tim terkait akan mendapatkan notifikasi jika terjadi kegagalan saat script dijalankan.

Ketiga fungsi Katalon tersebut membangun ekosistem continuous testing, yakni suatu kondisi ketika seluruh sistem pengujian telah terintegrasi dan testing dapat dilakukan secara berkelanjutan demi memaksimalkan potensi fitur maupun aplikasi secara keseluruhan. 

Penerapan Katalon di Digital Banking Development & Operations BRI

QA Engineer BRI sedang menggunakan Katalon dalam automated testing

Sebagai tim QA Engineer yang tergabung dalam divisi DDB Bank BRI, kami menggunakan Katalon untuk melakukan program testing secara otomatis. Hal ini penting demi menjamin zero bug ketika suatu aplikasi go live dan mulai digunakan oleh publik. Utamanya, kami menggunakan Katalon untuk melakukan dua jenis tes berikut:

1. Regression testing

Regression testing adalah jenis pengujian yang dilakukan untuk memastikan fitur yang sebelumnya sudah ada dan berjalan dengan baik tidak terdampak oleh penambahan fitur baru. 

Misalnya, apabila salah satu aplikasi BRI mengalami penambahan fitur, maka sebelum dilanjutkan ke tahap deployment, regression testing akan dilakukan terhadap seluruh fitur eksisting di dalamnya. Pengujian tersebut cukup memakan waktu apabila dilakukan secara manual. Dengan Katalon, fitur-fitur eksisting dapat diuji secara otomatis sehingga kami bisa fokus menguji fitur yang sedang dikembangkan.

2. Repetitive testing (pengujian berulang)

Kami juga mengaplikasikan penggunaan Katalon dalam repetitive testing, yakni adanya pengulangan proses dalam suatu skenario. Contoh yang paling mudah dipahami adalah ketika Anda berbelanja di online marketplace

Ada beberapa langkah saat Anda akan berbelanja, yakni:

  1. Mencari produk
  2. Menambah produk ke keranjang pembelian
  3. Membuat pesanan
  4. Melakukan pembayaran


Di tahap terakhir atau ‘melakukan pembayaran’, ada beberapa skenario yang dapat diuji seperti skenario pembayaran berhasil, gagal, pending, mengalami timeout, dan lain sebagainya. Untuk dapat menguji skenario-skenario tersebut, QA Engineer akan mengulang dari tahap awal dengan langkah-langkah yang sama. Inilah yang dimaksud sebagai repetitive testing atau pengujian berulang.

Sama seperti regression testing, repetitive testing juga cukup menghabiskan waktu. Kami perlu mendeteksi kemungkinan adanya bug pada proses pengulangan tersebut melalui serangkaian pengujian. Di sinilah kami memanfaatkan Katalon. Ketika script automation berjalan, QA Engineer dapat fokus pada pengujian variasi skenario di tahap akhir dan data yang dihasilkan dari automation script tersebut dapat digunakan untuk variasi skenario yang lain. 


Tentunya, kami tidak instan dalam memanfaatkan keseluruhan fitur Katalon. Sejak divisi DDB pertama kali menggunakan Katalon di tahun 2020 hingga sekarang, kami masih terus beradaptasi dan memaksimalkan penggunaan Katalon di proses testing kami. 

Seiring berjalannya waktu, kami memahami bahwa dalam membuat automation script, semua elemen aplikasi sudah harus siap tanpa perubahan, khususnya elemen UI (user interface). Ketika ada perubahan dari sisi UI aplikasi, sekecil apa pun itu, maka kami juga harus menyesuaikan automation script yang telah dibuat.

Untuk itu, kami berkoordinasi secara kontinu dengan tim pengembang untuk melakukan penyematan identitas (ID) bagi setiap elemen. Adanya ID di setiap elemen aplikasi membuat kami dapat menyusun automation script lebih cepat dan efisien sekaligus memudahkan pemanggilan terhadap elemen aplikasi ketika automated testing berjalan.

Ke depannya, kami akan terus memaksimalkan potensi Katalon di divisi DDB sebagai automation testing tool andalan. Kami berharap dapat memanfaatkan semua fitur dan fungsi Katalon yang dapat memudahkan pekerjaan kami sebagai QA Engineer, khususnya dalam melakukan program testing untuk aplikasi-aplikasi Bank BRI. 


Zanna Sukses Simarmata
Software Quality Assurance Engineer
Divisi Digital Banking Development & Operations