PODCAST

Proses Dibalik Layar Pengembangan Produk BRI

BRI menerapkan Agile Development Method dalam proses pengerjaan pengembangan suatu software

Yudhi Dwi Cahyono

Yudhi Dwi Cahyono

14 Oktober 2020 • 2 mins reading

Proses Dibalik Layar Pengembangan Produk BRI


Sebagai seorang developer yang bekerja di perusahaan berskala besar, kita akan berhadapan dengan banyak stakeholder saat menjalani proses pengembangan software baru. Banyaknya pemikiran dari banyak kepala ini terkadang menimbulkan masalah tersendiri.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kami menerapkan Agile Development Method dalam proses pengerjaan pengembangan suatu software. Metode Agile dipilih karena sifatnya yang lebih user-oriented, prosesnya yang iteratif atau berulang-ulang hingga menghasilkan hasil terbaik dan fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi di tengah proses pengembangan software.

Pengerjaan proyek berawal dari permintaan tim bisnis atau inisiatif tim Digital Center of Excellence sendiri. Sejak awal, kami berusaha mendefinisikan apa saja masalah-masalah yang ingin dipecahkan oleh user terkait pengembangan software ini. Berbagai masalah user yang dikemukakan dalam “user story” didiskusikan dalam  sebuah forum yang dihadiri oleh seluruh stakeholder yang berkepentingan dalam pengembangan software ini. 

Kemudian, kami akan mendiskusikan masalah mana yang menjadi prioritas sehingga harus diselesaikan lebih dulu. Biasanya, penyusunan mana hal yang menjadi prioritas ini ditentukan berdasarkan tujuan proyek dan apa hal yang ingin dicapai terlebih dahulu. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan mulai dari nilai komersial, kenyamanan end-user, hingga nama baik BRI sendiri.

Setelah diketahui apa saja masalah user yang harus kami selesaikan, developer BRI akan menyusun serangkaian user story tadi menjadi sebuah product backlog, yaitu to-do-list yang wajib dikerjakan secara berurutan namun bersifat fleksibel. Fleksibel yang dimaksud adalah karena bisa saja ditengah proses pengembangan software ada hal-hal baru yang harus diselesaikan sesuai permintaan dari user. 

Setelah semua product backlog tergambarkan dengan jelas, kami akan menyusun Sprint Planning, yaitu perencanaan apa saja masalah yang akan kami selesaikan dalam seminggu kedepan. Sprint sendiri merupakan sejumlah waktu tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan bagian-bagian dari product backlog yang telah dicacah-cacah sesuai target pengembangan software.

Setiap minggu, kami akan melakukan Sprint Review untuk melihat progres dari solusi yang berhasil kami ciptakan untuk masalah-masalah yang disebutkan di awal. Dalam proses review, Scrum Master, Product Owner, dan seluruh stakeholder akan meninjau semua pekerjaan yang telah dilakukan tim developer, apakah masih sesuai dengan perencanaan awal dan bagaimana langkah selanjutnya. Jika dalam tahap proses pengembangannya ada penemuan baru dari tim bisnis terkait produk yang sedang dikembangkan, kami akan kembali menyesuaikan sprint backlog yang akan dikerjakan berikutnya.

Di akhir sprint, tim kami akan melaksanakan Sprint Retrospective dimana kita melihat demo produk yang telah kita kembangkan, apakah produk tersebut sudah bisa kita luncurkan ke publik atau masih perlu pengembangan lebih lanjut lagi. 

Yudhi Dwi Cahyono
Senior Manager - Digital Center Of Excellence Division