Dengan teknologi kecerdasan buatan BRIBRAIN, BRI memusatkan fokus membangun inovasi dengan AI-First. Apa saja kekuatan AI BRI? Baca disini.
BRILiaN
29 Juni 2022 • 4 mins reading
Bank terus berevolusi dalam menyediakan pengalaman perbankan bagi nasabahnya. Tahun 1960-an, kita mulai mengenal adanya Anjungan Tunai Mandiri atau ATM yang kemudian didukung penggunaan kartu sebagai alat transaksi di 1970-an. Memasuki tahun 2000-an, kebutuhan mendatangi gerai ATM mulai berkurang karena hadirnya online dan SMS banking. Di era 2010, mobile banking menjamur dan memperkaya layanan perbankan dalam aplikasi.
Hal itu juga yang tadinya jadi fokus transformasi digital BRI, yakni Mobile First–mengembangkan bisnis, layanan, dan mengutamakan customer engagement melalui mobile experience. Sejak 2017, paradigma tersebut bergeser dimana BRI kini menjadi AI First, dimana AI jadi sentral dalam pembangunan strategi digital dan operasional.
Melalui AI-FIrst, BRI mereimagine atau memperbarui customer engagement dengan cara-cara yang sama sekali baru, yakni dengan menghadirkan produk, layanan perbankan dan proses bisnis yang intelijen, beyond banking, terpersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing nasabah, dan tersedia omnichannel.
Laju adopsi teknologi di berbagai sektor semakin cepat, terutama setelah pandemi. Kini, nasabah punya ekspektasi yang semakin tinggi terhadap pengalaman digital banking, yakni konsistensi, kenyamanan, dan tingkat personalisasi yang tinggi. Mulai dari layanan di cabang, mobile banking, hingga transaksi di berbagai aplikasi harus konsisten dalam kecepatan dan kestabilan.
Selain itu, pemain ekosistem digital seperti fintech dan perusahaan teknologi juga menawarkan layanan keuangan yang terintegrasi, semua layanan dalam satu aplikasi atau superapp, serta mengurangi pihak ketiga dalam penyediaan layanan perbankan.
Untuk itu, penting bagi bank besar seperti BRI untuk mulai mengadopsi AI untuk mendukung bisnis dan memberikan layanan yang lebih baik. Dengan pendekatan AI-First, bank besar konvensional seperti BRI dapat kesempatan untuk:
1. Menambah akses, scale up, dan revenue
AI dapat membantu bank maupun bisnis untuk mendeteksi segmen nasabah atau pasar yang belum pernah dieksplor sebelumnya. Selain itu, adopsi AI juga mengurangi CAC (customer acquisistion cost) dengan mempermudah cross selling, mengefisiensi proses bisnis melalui otomasi, dan mengurangi potensi risiko.
2. Memberikan layanan yang hyper-personalised
Dengan adanya data analytics, machine learning, dan artificial intelligence, bank akan diperkuat dengan analisis terkait customer behavior, customer profile, hingga memiliki recommender system untuk menentukan secara cepat produk dan layanan yang paling cocok untuk suatu nasabah.
3. Menjaga loyalitas nasabah
Bukan hanya memperluas bisnis ke berbagai segmen baru dan memperkaya inovasi baru, AI juga dapat membantu bank menjaga hubungan dengan nasabah existing, serta memperkuat penggunaan dan reaktivasi produk existing.
Baca Juga: Miliki Data Lake Microfinance Terbesar, Ini Cara BRI Kelola Big Data
BRI saat ini merupakan bank terbesar dengan lebih dari 170 juta nasabah terutama dari segmen mikro, dan paling tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 9200 unit cabang, 220.000+ ATM, dan 465.000+ Agen BRILink. Besarnya jaringan ini membawa unfair advantage bagi BRI berupa data lake yang sangat besar. Sehingga, sejak 2017, BRI telah mengembangkan BRIBRAIN sebagai pusat otak dengan kekuatan AI dan Machine Learning.
BRIBRAIN saat ini telah berevolusi, yang tadinya hanya fokus untuk meningkatkan layanan savings dan lending BRI, kini BRIBRAIN telah jadi central hub dari solusi AI untuk berbagai kebutuhan bisnis dan operasional BRI di berbagai lini, mulai dari front office, middle office, hingga back office. Utamanya, BRIBRAIN kini bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas, penurunan risiko, dan efisiensi biaya.
BRIBRAIN telah mengembangkan empat kapabilitas utama, yakni:
1. Customer Engagement
BRI fokus membangun koneksi dan interaksi mendalam dengan nasabah, untuk menciptakan hubungan jangka panjang nasabah dengan produk dan layanan BRI. Salah satu mediumnya adalah melalui hyperpersonalization berupa personalisasi penawaran produk seperti recommender system, lead management system untuk akuisisi nasabah baru, next-best offer, hingga customer service Chatbot Sabrina yang melayani nasabah untuk informasi produk melalui chat dengan memanfaatkan Natural Language Processing.
2. Credit Underwriting
Fungsi ini memanfaatkan machine learning untuk membuat model yang dapat memprediksi skor kelayakan calon debitur berdasarkan data historis finansialnya, untuk menjaga dari risiko gagal bayar, dan lain sebagainya. Saat ini, model scoring pada BRIBRAIN juga dianalisis berdasarkan sisi pengajuan kredit, behavioral scoring, hingga prediksi churn atau collection scoring.
Salah satu pemanfaatannya diimplementasikan pada aplikasi Ceria, produk digital lending dengan konsep buy now pay later. Pengajuan pinjaman di Ceria kini bisa dicapai kurang dari 10 menit dengan rasio NPL terjaga rendah.
3. Fraud & Risk Analytics
Fungsi ini berfokus pada prediksi, deteksi, hingga pencegahan fraud, salah satunya dengan mendeteksi anomali pada transaksi, suspicious login, dan memberikan Early Warning System. Salah satu implementasinya adalah untuk pencegahan ATM Skimming BRI.
Baca Juga: Perangi ATM Skimming Dengan Machine Learning
4. Smart Services & Operations
Fungsi ini berfokus pada penggunaan AI untuk meningkatkan otomasi berbagai aktivitas back office, untuk efisiensi kerja. Misalnya, penggunaan robotic process automation (RPA) untuk pengganti entri data manual, AIOps untuk penyederhanaan manajemen operasional IT, hingga model prediktif untuk mengelola keluhan nasabah.
Sistem BRIBRAIN telah terintegrasi untuk mendukung produk-produk dan layanan digital BRI. BRIBRAIN telah banyak membantu BRI membuka lebih banyak kesempatan, memitigasi risiko, dan mengefisiensikan pekerjaan.
BRI membuka kesempatan seluas-luasnya kepada banyak pihak di industri AI untuk saling berkolaborasi dan melahirkan berbagai inovasi baru, salah satunya melalui BRIBRAIN Academy. BRIBRAIN Academy adalah sebuah program menyeluruh untuk mengembangkan inisiatif dan memupuk talenta AI, termasuk dalam fungsi leadership, R&D, support, dan pelatihan.
Melalui platform ini, BRI membuka jalur kolaborasi dengan berbagai lembaga riset, universitas, hingga komunitas untuk menyasar dan menggali potensi talenta digital Indonesia di bidang Data Science, Artificial Intelligence, dan Machine Learning (AI/ML). Diharapkan melalui BRIBRAIN Academy, BRI dapat menghasilkan berbagai publikasi akademis (research paper), meng-grooming talenta AI, serta menghasilkan inovasi dan solusi baru yang fresh dan value-driven.
Dalam waktu dekat, BRIBRAIN Academy akan membuka kembali pendaftaran sebagai partner researcher bagi para mahasiswa dan akademisi. Nantikan infonya di BRITECH, ya!